REPUBLIKA.CO.ID, PHNOMPENH -- Jepang pada Selasa sepakat memberikan pinjaman 90 juta dolar AS kepada Kamboja untuk perbaikan jalan negara nomor 5 dan dua "bypass" di provinsi baratlaut, kata pernyataan Kedutaan Besar Jepang untuk Kamboja.
Perjanjian itu ditandatangani Wakil Perdana Menteri Kamboja dan Menteri Luar Negeri Hor Namhong serta Duta Besar Jepang untuk Kamboja Yuji Kumamaru, disaksikan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.
Pernyataan itu mengatakan, pinjaman tersebut akan digunakan untuk pelebaran jalan menjadi hamparan 47 kilometer dari jalan nasional No 5 antara Provinsi Battambang dan Kota Sri Sophorn di Provinsi Banteay Meanchey dan untuk membangun dua jalan bypass di kedua provinsi.
Tingkat bunga pinjaman adalah 0,01 persen per tahun dengan jangka waktu pengembalian 40 tahun termasuk 10 tahun masa tenggang, katanya.
Berbicara pada upacara penandatanganan, Hor Namhong mengatakan bentangan jalan nasional No 5 memainkan peran penting bagi jaringan jalan domestik dan internasional.
"Ini adalah bagian untuk menghubungkan Phnom Penh Kamboja dan Bangkok Thailand," katanya. "Jalan itu akan membantu peningkatan perdagangan dan kegiatan pariwisata antara Kamboja dan Thailand."
Yuji kumamaru mengatakan Jepang berharap bahwa proyek itu akan memberikan kontribusi bagi peningkatan pembangunan ekonomi dan sosial dari Kamboja, dan dengan demikian memperkuat hubungan persahabatan antara kedua negara.
Sejak tahun 1992, pinjaman Jepang dan bantuan hibah ke Kamboja telah mencapai sekitar 2,1 miliar dolar AS, kata Kedutaan Besar Jepang untuk Kamboja.