REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Pasukan Israel mengusir ratusan warga Badui di sebuah desa, Tepi Barat. Israel beralasan desa itu masuk dalam zona latihan perang pasukan Israel.
Seorang pemimpin di daerah setempat, Aref Daraghmeh mengatakan penduduk desa Wadi Al Maleh, yang sebagian besar penggembala, meninggalkan desa mereka pada malam hari. Kebanyakan mereka pindah ke desa-desa tetangga yang memang berbatasan dengan Yordania.
Sementara itu, di waktu yang sama Israel juga menghancurkan bangunan milik warga Palestina di Tepi Barat dan Jerusalem bagian timur. Padahal Amerika Serikat (AS) bersama dengan Liga Arab sedang mencoba menghidupkan kembali perjanjian perdamaian yang telah lama mandek.
Pada bulan Januari lalu, warga desa Wadi Al Maleh juga menerima perintah yang sama namun kembali dua hari kemudian. Di tahun 2010, setidaknya 90 bangunan dihancurkan Israel termasuk kandang domba mereka.
Saat kejadian, pasukan Israel berupaya mencegah orang luar datang ke lokasi termasuk wartawan. Mereka beralasan daerah itu adalah zona militer. Wadi Al Maleh terletak di area C, sebuah daerah di Tepi barat yang berada di bawah kendali Israel. Pemukiman Yahudi juga terletak di daerah ini.
Sebagai informasi, setengah juta warga tinggal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Negara Palestina menginginkan kedua daerah masuk dalam negara mereka, karena wilayah tersebut di caplok kala Perang Timur Tengah 1967. Israel sendiri memiliki zona menembak militer, yang disebut area A sebanyak 18 persen dari wilayah Tipe Barat.