REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Ribuan Pasukan Hizbullah Lebanon yang telah bergabung dengan militer Suriah pro Presiden Bashar al Assad menyatakan sumpahnya untuk tetap setia membela pemerintah Suriah.
Mereka juga berjanji akan memberikan perlindungan bagi warga Lebanon yang saat ini berada di Suriah.
Hal itu disampaikan langsung oleh pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah dalam pidatonya Selasa (30/4) kemarin.
"Kami tidak akan pernah meninggalkan warga Lebanon di Qusayr (wilayah Suriah) yang saat ini diserang. Sama sekali kami tidak ragu untuk membantu mereka," tegas Nasrallah, seperti dimuat stasiun televisi lokal yang dilansir Xinhua, Rabu (1/5).
Walaupun dikabarkan banyak tentara Hizbullah yang dikirim ke Suriah tewas, Nasrallah mengaku tak akan gentar untuk membela pemerintah Suriah. Nasrallah malah mengatakan milisi Hizbullah akan tetap bertahan di wilayah Al-Qusayr untuk membela warga Syiah setempat.
"Kelompok ekstrimis yang berada di dekat masjid Syiah di wilayah Sayyida Zainab, selalu mengancam untuk menghancurkan tempat itu. Bila memang serangan itu dilakukan, maka kami akan melakukan serangan balasan," kata Nasrallah.
Selain itu, Nasrallah juga membantah pemberitaan yang mengatakan banyak milisinya yang tewas dalam melawan pasukan oposisi. Ia malah berbalik menuding media Internasional telah menyudutkan Hizbullah dan membuat pemberitaan tidak adil.