Rabu 01 May 2013 14:00 WIB

Anggota Parlemen Venezuela Adu Jotos

Rep: Nur Aini/ Red: Fernan Rahadi
Perkelahian di parlemen (ilustrasi).
Foto: tntmagazine.com
Perkelahian di parlemen (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAKAS -- Perkelahian pecah di parlemen Venezuela ketika membahas pemilihan presiden. Sejumlah anggota parlemen terluka dan berdarah.

Anggota parlemen dari oposisi dan pro menerintah saling menuduh yang memulai pertarungan. Sebelumnya diperlakukan aturan yang melarang anggota parlemen berbicara sebelum mereka mengakui Nicolas Maduro sebagai presiden.

Hasil resmi pemilihan presiden, Nicolas Maduro hampir dikalahkan Henrique Capriles yang menuntut perhitungan ullang. Dewan Pemilihan Nasional menolak permintaan Capriles. Maduro dinyatakan menang dengan beda 1,49 persen atau kurang dari 225 ribu pemilih.

Dewan kemudian mengamandemen hasil akhir tersebut. Padahal, kini 99,79 suara sudah dihitung. Angka sebelumnya menunjukkan 1,8 persen untuk kemenangan Maduro. Dia sebelumnya ditunjuk sebagai pengganti Presiden Hugo Chaves.

Dilansir BBC, oposisi mengatakan sejumlah anggota parlemen diserang dan terluka. Salah satu anggota parlemen, Julo Borges kemudian muncul di sebuah stasiun TV lokal dengan memar di wajah.

"Mereka bisa mengalahkan kami, memenjarakan kami, membunuh kami, tapi kami tidak akan menjual prinsip-prinsip kami," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement