Rabu 01 May 2013 14:25 WIB

Lagi, Obama Janji Akan Tutup Penjara Guantanamo

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mansyur Faqih
Barack Obama
Foto: AP
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kembali mengikrarkan komitmennya untuk segera menutup penjara Guantanamo (Gitmo). Pernyataan tersebut menyusul mencuatnya aksi mogok yang dilakukan para tahanan dalam dua bulan belakangan.

"Semua dari kita harus merenungkan semua ini. Mengapa kita harus melakukan semua ini," kata Obama saat konferensi pers di Gedung Putih, Selasa (30/4) dan dilansir the New York Times, Rabu (1/5). 

Dia mengatakan, akan segera memulangkan para tahanan yang seharusnya sudah lama berada di kampung halamannya. 

Aksi mogok makan dilakukan oleh para tahanan di kamp tahanan Gitmo. Mogok makan sudah berlangsung selama lebih dari 12 pekan. Hingga Rabu (30/4) tercatat lima dari 166 tahanan dalam kondisi sekarat. Sedangkan 21 tahanan lainnya terkulai lemas dan dipaksa mendapat asupan makanan lewat selang infus.

Otoritas penjara pun terpaksa mendatangkan tiga lusin tenaga medis tambahan untuk merawat dan membujuk para tahanan. Dikatakan aksi kali ini menjadi aksi amuk dan perlawanan terbesar para tahanan dalam 11 tahun terakhir. "Ini tidak akan berlanjut," ujar Obama.

Gitmo merpakan kamp tahanan AS di Teluk Kuba untuk mengintrogasi para terduga teroris internasional. Kamp ini menjadi sorotan internasional lantaran tertutup rapat dan minim akses. Internasional menduga banyak pelanggaran hak asasi manusia berlangsung di Gitmo. Bahkan Kuba meminta Gitmo segera ditutup paksa.

AS menyulap Gitmo sebagai simbol perang terhadap terorisme usai aksi 11 September 2001. Obama pernah merencanakan menutup Gitmo pada etape kepemimpinan pertamanya. Tapi hingga sekarang rencana itu belum juga terlaksana. Kata dia, upaya itu terganjal di Kongres AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement