REPUBLIKA.CO.ID, PHNOMPENH -- Sambaran petir menewaskan 35 orang di Kamboja dalam empat bulan pertama tahun ini. Jumlahnya naik 40 persen jika dibandingkan dengan 25 kematian dalam masa sama tahun lalu. Demikian kata pejabat penanggulangan bencana pada Kamis.
''Selain menewaskan, sambaran petir melukai 24 orang lain pada Januari-April tahun ini,'' kata Keo Vy, Kepala Komite Nasional Penanggulangan Bencana Kabinet, dengan menambahkan bahwa sebagian besar korban tinggal di pedesaan.
"Sejak pertengahan Maret tahun ini, telah terjadi hujan lebat dengan petir dan badai," katanya kepada Xinhua melalui telepon. "Hanya satu hari pada 28 April, petir menewaskan delapan orang di tempat yang berbeda."
Sementara itu, ia mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati untuk menghindari bahaya petir. "Orang harus tinggal di rumah ketika hujan deras dengan badai dan petir," katanya.
Kamboja memiliki salah satu tingkat tertinggi di dunia kematian disebabkan petir. Sebesar 7,8 kematian per juta orang.
Dia menambahkan bahwa tahun lalu petir menewaskan 103 warga Kamboja dan melukai 72 lainnya. Sambaran petir menjadi umum di Kamboja dan sering terjadi setiap tahun dari Maret sampai November.