Kamis 02 May 2013 20:41 WIB

Anwar Ibrahim Makin Populer Menjelang Pemilihan

Rep: Bambang Noroyono / Red: Citra Listya Rini
Anwar Ibrahim
Foto: Tribunnews
Anwar Ibrahim

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Rezim setengah abad di Malaysia, Barisan Nasional (BN) semakin tidak populer menjelang pemilihan nasional. Sebuah hasil jajak pendapat terbaru mengatakan kelompok oposisi dari Pakatan Rakyat (PR) lebih pantas meneruskan kepemimpinan.

Wall Street Journal melansir hasil jajak pendapat yang dirilis Kamis (2/5)tersebut. Polling menempatkan tokoh oposisi Anwar Ibrahim lebih unggul ketimbang petahana, Najib Razak. Meski berselisih suara tak jauh, tapi diyakini pemilu kali ini adalah ''kiamat politik'' bagi front nasional.

Dikatakan selisih suara dua calon perdana menteri ini hanya berjarak empat persen. Najib harus rela melepas jabatan dengan hanya didukung 39 persen dari 1.407 responden dewasa. Anwar berada di atas dengan 43 persen dukungan. Sisanya 12 persen masih bimbang, tapi tidak menyatakan golput. 

Polling dimotori oleh Pusat Demokrasi dan Pemilu di Universitas Malaya (UMcedel). Lembaga kajian ini dibesarkan dengan dana dari kampus milik pemerintah. UMcedel mengatakan korespondensi hasil polling digagas sejak 3 sampai 20 April lalu dengan margin error selebar 2,4 persen.

Direktur UMcedel Mohammad Redzuan Othman mengatakan pemilih memihak Anwar lantaran kejenuhan. Sangkaan penyalahgunaan keuangan negara dan tertutupnya gaya pemerintahan Najib dan BN membuat Anwar kian tenar. Anwar membawa sentimen nasionalisme dan ketertindasan rakyat biasa dalam setiap kampanye politiknya. 

''Sentimen ini sewaktu-waktu bisa saja berubah di hari menjelang pemungutan (Ahad [5/5]),'' kata Othman, seperti dikutip Wall Street Journal, Kamis (2/5). Hasil dramatis tercatat dalam pertanyaan visi dan transparansi pemerintahan. 

Terpaut hanya satu persen, responden percaya, Anwar lebih visioner dan lebih transparan ketimbang Najib. Persentase keduanya seimbang dengan 38 dan 37 persen suara.Tidak kurang dari 29 juta rakyat Malaysia menunggu pertarungan politik dua ''Pendekar Melayu'' dalam pemilihan nasional pada Ahad (5/5) mendatang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement