Jumat 03 May 2013 15:15 WIB

Korsel Niat Cegah Penyebaran Selebaran Anti-Korut

Tentara Korea Selatan berjaga di dekat Zona Demiliterisasi yang memisahkan dua Korea di Paju, Seoul, Kamis (4/4).
Foto: Reuters/Lee Jae-Won
Tentara Korea Selatan berjaga di dekat Zona Demiliterisasi yang memisahkan dua Korea di Paju, Seoul, Kamis (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Polisi Korea Selatan, Jumat (3/5), mengatakan bakal menghentikan rencana penyebaran selebaran anti-Korea Utara di seberang perbatasan yang tegang. Langkah tersebut diumumkan setelah Pyongyang mengancam akan menyerang kawasan tempat penyebaran tersebut dilakukan.

Sekelompok pembelot dari Korea Utara mengatakan akan menerbangkan sekitar 200 ribu selebaran di perbatasan, yang dijaga ketat militer dari kedua belah pihak, dengan balon pada hari Sabtu untuk memprotes catatan hak asasi manusia yang mengerikan yang terjadi di Pyongyang.

Namun, penduduk setempat menentang tindakan tersebut karena Korea Utara mengancam akan menyerang kawasan yang digunakan untuk meluncurkan selebaran itu, yang berisi pesan-pesan antara lain seruan untuk memberontak melawan rezim komunis di Pyongyang.

"Dalam rangka untuk mencegah kemungkinan bentrokan antara aktivis dan warga di sana, kami telah memutuskan untuk menghentikan kendaraan (yang sarat dengan selebaran) yang mendekati lokasi peluncuran selebaran, "kata seorang juru bicara polisi Korea Selatan.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan bahwa pemerintah berencana untuk memobilisasi sekitar 500 orang polisi anti huru hara guna memblokir jalan-jalan akses ke Imjingak, desa tempat rencana peluncuran selebaran anti Korea Utara itu.

Pyongyang pada Rabu memperingatkan bahwa pihaknya tidak akan berdiam diri jika peluncuran itu tetap dilakukan dan mengutuk rencana itu sebagai "tindakan provokatif yang tidak dapat ditoleransi" yang bertujuan untuk menodai citra Korea Utara dan menghina martabat negara itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement