REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Jumlah korban tewas di pabrik runtuh di Bangladesh menembus 500 orang. Pada 24 April, gedung delapan lantai, pabrik garmen Rana Plaza di Savar, runtuh.
Otoritas setempat menyatakan 3.000 orang yang sebagian besar wanita muda berada di gedung tersebut ketika runtuh. Polisi Banglades pada Jumat (3/5) mengonfirmasi jumlah korban tewas sudah 500 orang. Teknisi gedung, Abdur Razzak Khan ditahan atas tuduhan kelalaian. Dia dituduh secara ilegal menambah tiga lantai dari seharusnya hanya lima lantai di gedung yang dimiliki Mohammed Sohel Rana.
Satu hari sebelum runtuh, Khan dilaporkan memperingatkan gedung tidak aman. Namun, pemilik gedung tetap membiarkan pekerja masuk kerja. Pada 28 April, Rana ditahan dengan tuduhan kelalaian, konstruksi ilegal, dan memaksa karyawan masuk kerja. Jumlah korban tewas tersebut membuat insiden ini paling mematikan di industri garmen Bangladesh. Sebanyak 150 orang dilaporkan masih hilang.
PressTV melaporkan sejak gedung runtuh, ribuan demonstran memenuhi jalan di Dhaka. Mereka memprotes kondisi kerja yang minim keamanan.
Akhir November 2012, lebih dari 110 pekerja tewas dalam ledakan di sebuah pabrik di kawasan suburban Dhaka. Lebih dari 70 orang juga tewas di gedung pabrik garmen yang runtuh di area tersebut pada 2005.