REPUBLIKA.CO.ID, Delegasi parlemen Eropa menyerukan pentingnya menghentikan kebijakan ilegal yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
Ketua delegasi, Emyr Kosellomen, saat mengakhiri kunjungannya ke wilayah Palestina menyatakan, beberapa pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina antara lain: barikade militer, pelecehan dan intimidasi terhadap pejalan kaki yang melintas di perlintasan, terutama para siswi dan mahasiswi, dinding pemisah rasil yang memutus hubungan antara keluarga Palestina, dan mencaplok bagian besar wilayah jajahan tahun 1967, kekerasan Yahudi terhadap warga Al-Quds, perluasan pemukiman Yahudi di wilayah yang berada dalam kendali Palestina.
Belum lagi larangan perluasan bagi permukiman Palestina, serta penggusuran rumah-rumah mereka, di samping situasi sulit yang dialami warga desa di lembah Yordania, pengusiran tanpa peringatan, serta larangan lewat di sejumlah jalan seperti dilansir situs infopalestina.
Delegasi Eropa menggelar kunjungan lapangan di sejumlah komplek Al-Quds, seperti kawasan Syeikh Jarrah, Bukit Zaitun, Bukit Shafafa, dan mendengar penjelasan dari Komite Nasional Palestina mengenai kondisi kota Al-Quds yang menjadi target kejahatan pihak penjajah zionis.
Menurut aktifis Al-Quds, Abdul Latif Ghais, kota Al-Quds mengalami penjajahan khusus, di samping penyitaan tanah warga, juga penghapusan identitas Arab dan Islam, dan mengubahnya menjadi kota Yahudi. Ia berharap kepada delegasi Eropa agar bisa melihat realitas saat berkunjung, untuk disampaikan secara transparan kepada pemerintah dan bangsa mereka.