REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Dua warga Buddha ditahan setelah toko milik warga Muslim dirusak di negara bagian Kachin, kata polisi pada Sabtu, dalam kekerasan baru di negara itu.
Myanmar dilanda ketegangan agama parah setelah gelombang kerusuhan menelan korban jiwa pada Maret, saat biksu dan warga Buddha menyerang daerah Muslim, sementara kekerasan semakin dekat ke kota utama Yangon.
Tetapi, itu pertama kali kekerasan serupa dilaporkan di negara bagian Kachin, yang berpenduduk mayoritas Kristen, dan tempat tinggal berbagai kelompok suku dan agama, yang bekerja di industri kayu dan batu permata.
"Kami telah menangkap dua orang di lokasi kejadian... dan masih memeriksa mereka. Kami akan mengadili mereka kita cukup bukti," kata seorang perwira polisi di Kachin kepada AFP setelah aksi kekerasan Kamis malam. Ia tidak bersedia namanya disebut.
Daerah yang kaya sumber alam dan berbatasan dengan China itu kini dilanda konflik antara pemberontak etnik Kachin dan tentara Myanmar.
"Sekitar 30 orang datang pada Kamis petang dan melemparkan batu ke toko dan rumah kami," kata Moe MoeLwin (46 tahun), wanita Muslim dari desa di kotapraja Hpakant, Kachin.
sumber : Antara
Advertisement