REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemimpin dewan politik gerilyawan Lebanon, Hizbullah, baru-baru ini menyatakan kelompoknya siap terlibat dalam pertempuran guna mencegah Suriah ambruk dan dikuasai oleh Israel serta Amerika Serikat, demikian laporan media lokal, Sabtu (4/5).
Ibrahim Amin As-Sayyed mengatakan alasan di balik keterlibatan dalam krisis Suriah ialah "kami tak bisa menerima baik Suriah dikuasai oleh poros (Israel-AS) ini".
Ia menambahkan ia berharap Israel dan Amerika Serikat membiarkan rakyat Suriah memutuskan sendiri masa depan dan nasib mereka, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad.
Pemerintah Lebanon secara resmi telah mengikuti kebijakan untuk menjauhkan diri dari konflik di Suriah.
Sejak Maret 2011, konflik Suriah telah menyulut ketegangan antara pengikut faham dalam agama.
Pada Selasa (30/4), Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya "melaksanakan kewajiban nasional" buat orang Syiah Lebanon yang tinggal di desa dan kota kecil perbatasan Suriah dengan mendukung "komite rakyat" mereka dan berikrar "sahabat" sejati Suriah takkan membiarkan negeri itu jatuh.