Ahad 05 May 2013 11:34 WIB

Israel Dalang Senjata Kimia Suriah?

Rep: Ichsan Emerald Alamsyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Foto yang diambil 23 Maret lalu ini memperlihatkan kematian hewan yang diduga karena senjata kimia
Foto: Reuters
Foto yang diambil 23 Maret lalu ini memperlihatkan kematian hewan yang diduga karena senjata kimia

REPUBLIKA.CO.ID,Mantan pejabat senior di Pemerintah Bush mengungkapkan, Israel kemuungkinan dalang dibalik penggunaan senjata Kimia Suriah. Kolonel purnawirawan Lawrence Wilkerson menyebutkan, operasi militer  senjata kimia Israel dilakukan untuk mengaburkan kenyataan.

Alhasil, serangan tersebut terkesan melibatkan Pemerintah Bashar Al Assad. Dalam sebuah wawancara televisi, Lawrence mengatakan kepada Cenk Uygur, dikutip Jerussalem Post,  saat ini tidak ada yang tahu siapa yang menggunakan senjata kimia.

 

Menurutnya, ada tiga kemungkinan siapa dibalik operasi mematikan itu, yaitu operasi palsu Israel, pasukan oposisi yang menggunakan atau memang benar pemerintah Assad yang memakai senjata kimia. Saat ini belum ada bukti kuat yang dimiliki Amerika Serikat.

Bukti yang ada saat ini pun belum cukup untuk membuktikan hal tersebut. Ia pun tak percaya dengan bukti palsu saat ini dan yakin Suriah belum melampaui batas. Menurutnya, Amerika Serikat seharusnya tak mengintervensi perang sipil Suriah dengan bukti yang begitu minim.

Wilkerson juga mengkritik keras Perdana Menteri Binyamin Netanyahu, dengan menyebut Tel Aviv tidak kompeten dan banyak kebijakan strategi yang buruk untuk di kawasan itu.

Ia pun dengan kasar menyebut seharusnya Presiden Barak Obama menghubungi Bibi Netanyahu.''(Seharusnya) hei angka telpon, idiot dan segera hubungi Ankara (Turki) dan segera keluar dari kebijakan isolasi yang (Israel) jalankan,'' tutur dia.

Ia pun mengatakan, seharusnya Israel segera melakukan rekonsiliasi dengan negara terkuat di kawasan itu, Turki. Namun Israel malah tak menjalankan kebijakan itu. Lagipula, Netanyahu tak mengerti kondisi Timur Tengah dan membahayakan negara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement