REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Bom keras mengguncang kawasan pesisir barat daya Pakistan, Sabtu (4/5). Setidaknya terdapat tiga korban tewas, sebagian kritis sedangkan 34 lainnya mengalami luka parah.
Ledakan kembar menghantam distrik perdagangan di Karachi. Ledakan kali ini adalah terparah dalam rangkaian teror di Pakistan menjelang pemilihan nasional, Sabtu (11/5) mendatang.
Dikatakan ledakan ditujukan kepada partai politik terbesar di kota tersebut, yakni Partai Gerakan Muttahida Qaumi (MQM). ''Banyak dari mereka yang terluka parah, dan dirujuk ke berbagai rumah sakit,'' kata Sekertaris Departemen Kesehatan Pakistan, Suresh Kumar, seperti dilansir Aljazeera, Ahad (5/5).
Ledakan terjadi di dua tempat terpisah namun dengan target dan waktu yang sama. Pejabat senior polisi Saleem Akhtar Siddiqui mengatakan, ledakan pertama terjadi di Kota Azeezabad. Selang 20 menit disusul dentuman keras di Kota Kareemabad.
Alih-alih menewaskan anggota partai, ledakan maut itu malah menyasar ke sipil. Aljazeera mengatakan, hingga Ahad (5/5) tidak satupun dari anggota partai lokal terbesar itu menjadi korban tewas atau terluka.
Juru bicara MQM, Qamar Mansoor mengatakan partainya menjadi target teror dari kelompok tidak bertanggung jawab. Kata dia, anggota partainya tidak berada di tempat saat ledakan terjadi.
Dia mengatakan, aksi tersebut memaksa komisi pemilahan umum menunda pemilihan di tempat ledakan terjadi. Pemerintah juga mengatakan menetapkan status berkabung.
Ledakan di Karachi ternyata berpengaruh pada aktivitas teror lainnya. Dikatakan, ledakan dengan sasaran yang sama, kantor parpol lokal juga terjadi di provinsi sebelah atara Karachi persisnya di Provinsi Quetta. Belum ada informasi resmi pemerintah mengenai jumlah korban di Quetta.