Ahad 05 May 2013 15:47 WIB

Obama Sebut Presiden Venezuela 'Pemimpin Negara Setan'

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Nidia Zuraya
Barack Obama
Foto: AP
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, SAN JOSE -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menepis tudingan Presiden Venezuela Nicolas Maduro atas campur tangan Washington dalam konflik politik di Karakas baru-baru ini. Obama mengatakan AS tidak punya urusan di Venezuela.

''Gagasan (tuduhan) orang-orang kami memata-matai (dan membuat kerusuhan di Venezuela) adalah konyol,'' kata Obama saat penerbangan kenegaraan dari Meksiko menuju Kosta Rika, seperti dikutip Reuters, Sabtu (4/5).

Dalam kesempatan tersebut bahkan Obama menyebut Maduro sebagai seorang pembohong, dan menjadi 'pemimpin negara setan'. Pernyataan Obama tersebut disampaikan untuk menjawab tudingan Karakas yang menuduh Paman Sam sebagai biang kerok segala kekisruhan politik pascakematian Presiden Hugo Chavez, Maret lalu. Ini menjadi titik awal konflik Maduro dengan Gedung Putih pascakemenangannya dalam pemilihan nasional tengah April lalu.

Venezuela masih mengalami situasi panas pascapemilihan tersebut. Kelompok oposisi menolak kemenangan Maduro dengan berbagai cara. Mulai dari demonstrasi yang menewaskan tujuh pendukung Maduro, hingga desakan untuk melakukan pemilihan ulang.Terakhir, adu jotos antar anggota parlemen di Karakas, juga dilatar belakangi penolakan terhadap Maduro.

Rangkain kisruh itu menurut Maduro adalah ulah asing. Maduro menuduh AS dengan memberikan bukti tertangkapnya warga AS dengan nama Timothy Tracy pekan lalu. Laki-laki berusia 35 tahun itu, dituduh Karakas menjadi mata-mata AS, dan dalang kerusuhan, serta penyusun konspirasi penjatuhan rezim sosialisme di Venezuela. Tracy terancam akan dipenjara lantaran memasuki Venezuela tanpa dokumen yang sah.

Obama melanjutkan tuduhan Maduro adalah tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kata dia, kasus Tracy adalah sama seperti satu negara 'musuh' menahan warga AS lainnya. Obama mengatakan, AS tidak punya mata-mata di Karakas. ''Kami tidak menggangu dengan cara apapun pemilihan terakhir di Venezuela,'' kata dia.

Presiden Afro-Amerika pertama di AS ini menambahkan, persoalan AS dan Venezuela adalah benang kusut hubungan luar negeri yang akan diurai secara perlahan dan baik.Terkait Tracy, menurut dia, akan diselesaikan melalui jalur diplomatik. ''Warga kami ini tampaknya telah ditahan. Kami akan menangani persoalan ini sama seperti persoalan penahanan di negara lainnya,'' ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement