Ahad 05 May 2013 21:16 WIB

Rakyat Malaysia Diminta Tak Perlu Khawatir Soal Tinta

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Citra Listya Rini
Tinta Pemilu Malaysia
Foto: associated press
Tinta Pemilu Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Ketidakpuasan pemegang suara pemilu Malaysia menyeruak seantero negara bagian. Hal ini terkait warna tinta penanda pemilih yang mudah dihapus.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi Pemilihan Umum Malaysia, Datuk Wan Ahmad Wan Omar mengatakan tak perlu khawatir dengan masalah tinta. Karena setiap pemegang hak suara hanya bisa sekali memilih di TPS. 

''Jangan khawatir bahwa tinta penanda bisa dihapus hari ini karena besok kalian tidak memilih lagi,'' kata dia seperti dikutip dari Malaysian Insider, Ahad (5/5).

Selain itu, tidak perlu takut soal pemilih mampu memilih di tempat berbeda. Lantaran satu rakyat Malaysia hanya bisa memilih satu kali berdasarkan Mykad atau identity card number. Soal kualitas, Omar sendiri tak mengerti karena hal itu berasal dari pemasok. 

Ketua Komisi Pemilihan Umum Malaysia, Tan Sri Abdul Aziz Mohd Yusof, mengatakan tinta yang digunakan di Malaysia berbeda dengan negara lain. Karena tinta penanda dalam Pemilu Malaysia harus mematuhi aturan halal bagi umat Islam. 

Berdasarkan syarat Dewan Fatwa Nasional Malaysia, tinta diharuskan bisa ditembus air agar memungkinkan umat Islam melakukan wudhu. Sebuah bahan yang berbahaya dari perak nitrat, juga diganti oleh campuran herbal. Sementara itu, di negara lain, tinta penanda pemilu menggunakan perak nitrat agar bisa terus menempel di kulit. 

Terhapusnya tinta telah menjadi sumber kontroversi di Malaysia. Sebelumnya, sudah ada kontroversi mengenai kasus tersebut. Banyak calon pemilih dan kandidat yang memprotes, noda tinta penanda pemilu bisa dengan mudah dicuci. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement