Senin 06 May 2013 02:52 WIB

Obama Diminta Bertindak Pascaserangan Israel ke Suriah

Raut muka Barack Obama saat menyampaikan peryataan singkat pascaledakan bom Boston, Selasa (16/4) pagi WIB.
Foto: AP Photo/Charles Dharapak
Raut muka Barack Obama saat menyampaikan peryataan singkat pascaledakan bom Boston, Selasa (16/4) pagi WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Serangan udara Israel ke Suriah telah menambah tekanan kepada pemerintah Amerika Serikat untuk segera mengintervensi perang di Suriah, demikian kata politisi senior dari Partai Republik John McCain pada Ahad (5/5).

Di sisi lain, McCain mengatakan bahwa Presiden Barack Obama menghadapi pilihan berat untuk menolong kelompok oposisi Suriah tanpa menambah parah konflik yang sedang berlangsung.

Beberapa jam setelah pesawat tempur Israel membombardir Suriah pada Ahad (5/5), yang merupakan serangan kedua dalam 48 jam, beberapa anggota legislatif terkemuka Amerika Serikat menyuarakan kekhawatiran mengenai semakin tidak pastinya situasi di Timur Tengah, dimana perang sipil telah berlangsung selama lebih dari dua tahun di Suriah.

McCain mengatakan bahwa serangan udara Israel, yang diklaim bertujuan untuk menghancurkan rudal milik Hizbullah, akan menambah tekanan kepada Obama untuk segera bertindak.

"Kita butuh tindakan yang mengubah situasi di sana. Tindakan tersebut di antaranya dapat berupa pembuatan zona aman dan penyediaan senjata kepada rakyat Suriah yang berhak," kata McCain dalam siaran televisi "Fox News Sunday" seperti dikutip Reuters Ahad (5/5).

Obama telah berulang kali menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan turut campur dalam perang saudara di Suriah, yang dimulai pada 2011 dan membunuh setidaknya 70.000 orang dan memaksa 1,2 juta rakyat di negara itu menjadi pengungsi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement