Senin 06 May 2013 07:25 WIB

Perubahan Iklim Bawa Malaria ke Inggris

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Djibril Muhammad
Nyamuk adalah salah satu penyebar penyakit malaria (ilustrasi).
Foto: AP
Nyamuk adalah salah satu penyebar penyakit malaria (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perubahan iklim tampaknya berpotensi membawa penyakit-penyakit yang terjangkit di wilayah tropis, yang akhirnya menghampiri Inggris.

The Chartered Institute of Environmental Health (CIEH) mendata banyaknya insiden penyakit-penyalit tropis, seperti malaria, demam berdarah, hingga Krimea-Kongo semakin mendekat ke Inggris.

"Perubahan iklim di Inggris menyebabkan musim panas dan basah tak teratur sehingga menyediakan tempat berkembang biak sempurna bagi sebagian hama penyakit," ujar Direktur CIEH, Julie Barrat, dilansir dari the Guardian, Senin (6/5).

Health Protection Agency di Inggris menemukan penyebaran kutu dan nyamuk di Inggris akan meningkat hingga 2080. Kehadiran nyamuk dengue kini sudah terdeteksi di Prancis dan Kroasia pada 2010.

Penyakit malaria dilaporkan sudah melanda Yunani pada 2011. Peningkatan risiko banjir di Inggris menyebabkan habitat nyamuk semakin berkembang.

Pada 30 Agustus 2012, Inggris mendata 115 kasus manusia terinfeksi virus nyamuk West Nile di negara Uni Eropa, seperti Yunani, Italia dan Rumania.

Berikutnya ada 224 kasus di Inggris dan Irlandia. Di Inggris, frekuensi penyakit ini meningkat drastis. Pada 2001 awalnya hanya 200 kasus, sedangkan pada 2011 menjadi 959 kasus. Angka sebenarnya bahkan jauh lebih tinggi.

Meningkatnya ancaman penyakit eksotis di Inggris terutama akibat perubahan iklim. CIEH menyerukan pengambil kebijakan di Uni Eropa membuka cakrawala pemikirannya semaki lebar untuk memberantas penyakit ini dan lebih perduli dengan lingkungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement