REPUBLIKA.CO.ID, ARUSHA -- Ledakan di gereja sebelah timur kota Arusha, Tanzania menewaskan satu orang dan melukai lebih dari 50 orang. Polisi meyakini ledakan tersebut merupakan serangan bom dan satu tersangka telah diamankan.
Serangan bom terjadi saat pembukaan Gereja Katolik Roma yang baru di wilayah suburban Olasiti, Ahad (5/5). Duta besar Vatikan untuk Tanzania dan pendeta Arusha mendatangi acara tersebut namun tidak terluka. Serangan terjadi di tengah penjagaan ketat di kawasan tersebut.
Polisi mengatakan korban hanya seorang wanita tewas. Namun, pendeta lokal, Father Peddy mengatakan tiga orang tewas dibawa ke rumah sakit. "Saya tidak berharap hal ini bisa terjadi karena ini bukan kota, tapi desa," ujar pendeta itu dilansir BBC.
Kekerasan sektarian mulai memanas di Tanzania. Pekan lalu, polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan sekitar 200 warga Kristen yang menyerang sebuah masjid karena masalah hewan ternak. Pada Februari 2013, seorang pendeta tertembak di wilayah Zanzibar.