REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Rusia pada Senin menyuarakan keprihatinan atas serangan udara Israel terhadap sasaran di Suriah. Moskow menyebut serangan itu mengancam meningkatkan ketegangan di negara tetangga.
"Kami memperhatikan dan mengulas semua keadaan, khususnya di sekitar laporan tentang serangan udara Israel pada 3 dan 5 Mei," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri.
"Ekalasi kemelut bersenjata itu meningkatkan ancaman penciptaan pusat ketegangan di Lebanon serta Suriah dan juga menggoyahkan keadaan yang relatif tenang di wilayah Perbatasan Israel-Lebanon itu," kata pernyataan itu.
Israel belum secara resmi memastikan menyerang sasaran di Suriah, termasuk menggempur peluru kendali permukaan-ke-udara. Menurut satu sumber rudal Suriah itu diyakini pemberian Rusia, sekutu lama pemerintah Assad
Perdana Menteri Isael Benjamin Netanyahu menyatakan, Israel berhak mempertahankan keamanan setiap saat.
Kementerian luar negeri Rusia juga mendesak Barat tidak memolitisasi laporan penggunaan senjata kimia di Suriah, yang disebut-sebut dilakukan kedua pihak bertikai, militer dan oposisi.
"Kami selalu mendesak penghentian politisasi topik sangat berbahaya itu yang berpotensi menimbulkan kebencian terhadap Suriah," kata pernyataan kementerian tersebut.