REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kejadian hampir 20 tahun lalu terhadap seorang pelajar Cina, yang lumpuh karena dugaan diracun, kembali menjadi sorotan di media setempat setelah petisi atas perkara itu muncul di laman Gedung Putih pada Senin (6/5).
Zhu Ling menderita kerusakan otak setelah, menurut penandatangan petisi tersebut, perempuan itu diracuni dengan talium oleh rekan sekamarnya Sun Wei, saat keduanya belajar tentang kimia di Universitas Tsinghua pada 1994. Talium adalah logam lunak, sudah lama diketahui sering dijadikan senjata pembunuh karena larut di dalam air, tidak berbau dan tidak memiliki rasa.
"Sun yang kini bermukim di Amerika Serikat punya motif dan akses ke bahan kimia mematikan," demikian isi petisi yang meminta agar perempuan itu dideportasi ke Cina. Hingga Senin siang, petisi tersebut telah menarik perhatian 100 ribu penandatangan, artinya pemerintah Obama akan memberi tanggapan, demikian laman Gedung Putih. "Jumlah penandatangan bertambah dengan pesat, 100 orang per menit," tulis harian Global Times.
Kasus ini menjadi bahan spekulasi di ruang obrolan internet, dan banyak yang menyebutkan bahwa penyelidikan sebelumnya oleh polisi Cina telah dihentikan karena kaitan keluarga Sun. Sun tidak pernah dituntut. Xinhua mengutip pernyataannya yang mengatakan dalam tulisan yang diunggah ke dunia maya bulan lalu bahwa ia ingin menyeret ke pengadilan pihak-pihak yang harus bertanggung jawab dalam kasus ini.
Kakek Sun adalah Sun Yueqi, petugas senior di kantor pimpinan Kuomintang, Chiang Kai-Shek, sebelum bergabung dengan komunis pada 1949 sesaat sebelum mereka mengambil alih kekuasaan. Ia juga disebut cukup dekat dengan ayah mantan pemimpin Cina, Jiang Zemin.