Selasa 07 May 2013 11:38 WIB

Flu Burung Kembali Telan Empat Korban di Cina

Petugas taman menangkapi burung-burung merpati di taman-taman Shanghai, Cina. Pemerintah meningkatkan upaya untuk menekan wabah flu burun dari strain virus baru, H7N9.
Foto: REUTERS
Petugas taman menangkapi burung-burung merpati di taman-taman Shanghai, Cina. Pemerintah meningkatkan upaya untuk menekan wabah flu burun dari strain virus baru, H7N9.

REPUBLIKA.CO.IDJAKARTA--Empat orang lagi di Cina meninggal akibat turunan baru flu burung, menjadikan 31 jumlah kematian karena virus misterius H7N9.  Dengan demikian jumlah infeksi meningkat sebesar dua lipat mencapai 129, kata pihak berwenang kesehatan di Cina.

Di antara korban tewas, dua terjadi di provinsi timur Jiangsu, salah satunya dari Zhejiang timur, sedangkan yang lain adalah dari provinsi tengah Anhui, berdasarkan analisis Reuters dari data yang diberikan oleh otoritas kesehatan Cina pada Senin.

Pemerintah tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai para korban. Pihak berwenang kesehatan Cina mengatakan dua infeksi baru dilaporkan di provinsi pesisir timur Fujian. Virus, yang sebagian besar terkonsentrasi di wilayah sekitar ibu kota komersial Shanghai, menyebar ke Fujian pada akhir April.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berbasis di Jenewa mengatakan pihaknya tidak memiliki bukti bahwa turunan baru flu burung, yang pertama terdeteksi pada pasien di Cina pada Maret, mudah menular di kalangan manusia.

Para ilmuwan Cina telah menegaskan bahwa H7N9 telah ditularkan ke manusia dari ayam. Namun WHO mengatakan 40 persen orang yang terinfeksi H7N9 tampaknya tidak memiliki kontak dengan unggas.

Kepala Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan strain flu burung saat ini tidak bisa memicu pandemi dalam bentuk yang sekarang - tetapi ia menambahkan bahwa tidak ada jaminan untuk tidak akan bermutasi dan menyebabkan pandemi yang serius.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement