REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang komandan senior Republik Islam Iran membantah laporan media bahwa rezim Zionis Israel telah menargetkan pengiriman senjata Iran dalam penyerangan terbaru ke Suriah.
Wakil Kepala Staf Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Jenderal Massoud Jazayeri, Senin (6/5) waktu setempat menggambarkan laporan media bahwa Israel menarget pengiriman senjata Iran di Suriah sebagai perang urat syaraf.
"Pemerintah Suriah tidak membutuhkan senjata Iran. Laporan tersebut tidak lebih hanya propaganda dan perang urat syaraf,'' kata Massoud seperti dikutip Irib.
Massoud mengatakan musuh-musuh Suriah berusaha mengaitkan perlawanan yang terbentuk di Suriah ke negara-negara lain. ''Tetapi, kenyataannya adalah bangsa dan pemerintah Suriah dengan teguh berdiri di tanah mereka dan membela negara mereka," katanya.
Lebih lanjut, Massoud menandaskan fakta di lapangan menunjukkan bahwa bangsa dan pemerintah Suriah telah berhasil memukul mundur musuh. Menurut komandan militer Iran itu, alasan di balik agresi Israel ke Suriah adalah menargetkan poros resistensi Suriah.
Jet-jet tempur Israel sebelumnya membombardir pusat penelitian Jamraya di pinggiran kota Damaskus, ibukota Suriah, Ahad. Media melaporkan bahwa agresi Israel tersebut menarget pengiriman rudal dari Iran yang diklaim Tel Aviv akan dikirim ke Gerakan Muqawama Islam Lebanon.