Selasa 07 May 2013 15:26 WIB

Tim PBB Belum Dapat Bukti Penggunaan Gas Sarin Suriah

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Dewi Mardiani
Anggota Komisi PBB, Carla del Ponte.
Foto: Reuters/Denis Balibouse
Anggota Komisi PBB, Carla del Ponte.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Tim penyelidikan independen PBB menyatakan belum juga menemukan bukti kuat penggunaan senjata kimia dalam perang Suriah. Meski sebelumnya, mereka sempat menyatakan bahwa kemungkinan oposisi menggunakan gas sarin dalam pertempuran.

Komisi PBB untuk Penyelidikan Suriah, dikutip dari Aljazirah, Senin (6/5) mengklarifikasi pendapat sebelumnya yang menyatakan oposisi menggunakan gas sarin. Mereka mengatakan belum menemukan bukti akhir siapa pengguna senjata kimia dalam perang Sipil Suriah.

Koalisi Nasional Suriah, kelompok perlawanan terhadap rezim Assad yang menyelenggarakan simposium persenjataan kimia di Istambul, Turki, Selasa (7/5), mengatakan bahwa hanya rezim yang memiliki kapabilitas menggunakan gas sarin.

Senin lalu, Anggota Komisi PBB, Carla Del Ponte, mengatakan berdasarkan sejumlah kesaksian yang mereka kumpulkan, pasukan oposisi menggunakan senjata kimia, yaitu gas sarin. Resolusi PBB 687 mengelompokan gas sarin sebagai senjata pemusnah massal. Ia pun juga menyampaikan meski testimoni itu masih bisa dibantah, namun kecurigaan besar yang menggunakan gas sarin adalah oposisi dan bukan Pemerintah.

Seperti dikutip dari Reuters, Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) meyakini bahwa dalam penggunaan senjata kimia itu adalah rezim Presiden Bashar Al Assad. ''Kami benar-benar tak yakin kalau oposisi mampu menggunakan senjata kimia itu,'' tutur jubir Gedung Putih, Jay Carney, Senin (6/5). Oposisi Suriah pun menyanggah pernyataan Del Ponte.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement