REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Republik Islam Iran menyatakan siap untuk melanjutkan regenerasi kepemimpinan di Teheran. Menteri Dalam Negeri Mostafa Mohammad Najjar mengatakan negaranya resmi membuka pendaftaran calon presiden.
Pembukaan calon presiden resmi diumumkan Selasa (7/5) tepat pukul 08.00 waktu setempat. Masa pendaftaran calon presiden berlangsung selama lima hari.
Global Post melaporkan sampai Selasa sore waktu Teheran, belum ada satupun politikus yang berani mencalonkan diri. Ditaksir tenggat waktu yang singkat akan mendesak nama-nama besar negeri tersebut mendaftar.
Najjar meyakini menjelang hari penutupan akan banyak nama-nama yang menginnginkan menjadi pengganti Presiden Mahmod Ahmadinejad mendatang.
Tahun ini merupakan masa degradasi politik dan kepemimpinan di Teheran. Negeri Mullah itu sudah menetapkan pemilihan presiden akan berlangsung 14 Juni mendatang.
Beberapa nama dianggap punya kapasitas menjadi Presiden Iran ke tujuh menggantikan Ahmadinejad. Sebut saja diantaranya Ali Akbar Velayati. Mantan Menlu Iran 1981 -1997 ini dianggap pantas menggantikan Ahmadinejad sampai 2019 mendatang.
Pemilihan presiden di Iran berlangsung empat tahun sekali. Velayati saat ini juga merupakan salah satu orang dekat Pemimpin Iran Ali Khamenei. Selain Velayati, nama Mohammad Baqer Qalibaf juga santer terdengar.