Kamis 09 May 2013 17:13 WIB

Sukuk Perdana Al Bayan Diterbitkan di Malaysia

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Djibril Muhammad
Sukuk gets more popular as an interesting investment instrument. (illustration)
Foto: islamic-finance.ru
Sukuk gets more popular as an interesting investment instrument. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebuah perusahaan berbasis di Arab Saudi, Al Bayan Group Holding Company, baru-baru ini mengeluarkan sukuk perdana sebesar 200 juta Ringgit Malaysia. Penerbitan ini bagian dari Program Sukuk Wakala senilai 1 miliiar Ringgit Malaysia.

Sukuk tersebut merupakan sukuk pertama Al Bayan yang berdenominasi ringgit. Sukuk diterbitkan disaranai ABHC Sukuk Berhad, yang didirikan Al Bayan di Malaysia.

Penerimaan dari penerbitan dengan tenor tiga tahun akan digunakan Al Bayan terutama untuk pembayaran kewajiban utang yang ada dan memperluas bisnis inti grup serta modal kerja.

CEO Al Bayan, Abdulrahman mengatakan suksesnya penerbitan sukuk perdana Al Bayan di Malaysia tak lain karena pertumbuhan kinerja signifikan Al Bayaan.

"Kami bangga dengan prestasi ini dan berharap dapat berpeluang meningkatkan modal syariah yang tersedia secara global," ucapnya seperti dikutip dari CPI Financial, Kamis (9/5).

Program Sukuk ini disusun berdasarkan prinsip syariah dari Wakalah dan Ijarah. Hong Leong Islamic Bank Berhad (HLISB) dan HSBC Amanah Malaysia Berhad (HBMS) adalah Penasihat Utama Bersama dan Arranger Joint Lead dari Program Sukuk.

Mereka juga Joint Lead Managers bersama dengan Kenanga Investment Bank Berhad (KIBB) dan Al Hilal Bank sebagai Manajer di Uni Emirat Arab.

"Penerbitan Sukuk Al Bayan di Malaysia menjadi tonggak bagi negara sebagai pusat keuangan syariah terkemuka itu untuk lebih memposisikan diri di pasar modal syariah global," kata CEO HLISB Raja Teh Maimunah.

Menurutnya upaya bersama antara Hong Leong Bank Islam dan Joint Lead Manager lainnya membuat penerbitan ini sukses. "Kami senang memimpin penerbitan sukuk perdana ini karena menekan pasar utang Ringgit Malaysia, mengikuti penerbitan sukses Kazakhstan tahun lalu," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement