REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Filipina tidak akan melakukan perundingan damai apapun dengan pemberontak sayap kiri kecuali ada gencatan senjata, kata seorang pejabat senior pemerintah Rabu.
Wakil juru bicara kepresidenan Abigail Valte, dalam jumpa pers mengatakan bahwa akan sulit untuk melanjutkan pembicaraan damai dengan Partai Komunis Rakyat Filipina-Tentara Rakyat Baru-Front Nasional Demokratik (CPP-NPA-NDF) sementara pihak pemberontak melanjutkan kekerasan mereka.
"Saya pikir sudah saatnya bagi kita untuk benar-benar mengatakan ... tidak ada perundingan. Kami tidak bisa terus melakukan pembicaraan sampai Anda menyimpan senjata Anda," katanya.
Valte menegaskan bahwa pemerintahan Aquino berkomitmen untuk mengakhiri konflik bersenjata internal di negara tersebut. Dia mengatakan bahwa pemerintah telah menunjukkan itikad baik dan ketulusan dalam proses perdamaian.
"Beban itu sekarang ada pada mereka (CPP-NPA-NDF) dan harus menunjukkan bahwa mereka benar-benar menginginkan perdamaian," katanya.
Pemerintah telah mengatakan bahwa proses perdamaian dengan pemberontak sayap kiri sekarang menemui jalan buntu karena pembicaraan perdamaian formal telah ke mana-mana selama 27 tahun terakhir.
CPP-NPA-NDF telah berperang melawan pemerintah Filipina selama lebih dari empat dekade.