REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Kamis (9/5) menjadi tuan rumah bagi pembicaraan dengan Utusan Khusus Timur Tengah Tony Blair saat ia berusaha menemukan cara untuk melanjutkan proses perdamaian Israel-Palestina.
Kedua tokoh itu bertemu secara pribadi selama lebih dari dua jam di kediaman Duta Besar AS di Roma, setelah Kerry juga berbicara pada hari sebelumnya dengan Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh.
"Selama 30 tahun atau lebih telah terjadi tuntutan terpendam untuk mencoba menyelesaikan masalah Timur Tengah dan jelas ketika dibiarkan vakum atau ketika membiarkan keterlambatan, hal-hal buruk terjadi, sesuatu yang bekerja melawan kemungkinan perdamaian," kata Kerry sebelumnya dalam konferensi pers setelah pertemuannya dengan timpalannya dari Italia Emma Bonino.
"Orang-orang yang menolak perdamaian pada akhirnya dapat menemukan cara lain untuk mencoba memenuhi aspirasi mereka," katanya, seperti dilansir dari AFP, Jumat (10/5).
Pada Rabu, Kerry juga bertemu di Roma dengan Menteri Kehakiman Israel Tzipi Livni saat ia mengejar upaya memulai kembali pembicaraan yang terhenti sejak 2010. Bonino mengatakan, pemerintah Italia sangat senang bahwa Roma menjadi persimpangan jalan diplomatik dan memuji Kerry atas keuletannya mencari perdamaian baru. Kerry mengatakan kepada wartawan bahwa ia percaya Israel dan Palestina serius mengenai perdamaian.