REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Muslim Leicester meminta dewan kota melakukan evaluasi terhadap pengadaan makanan katering di seluruh sekolah. Ini dilakukan lantaran ditemukan daging babi pada burger yang disajikan.
Temuan itu sangat mengejutkan komunitas Muslim. Karena, sedari awal dewan kota sudah memastikan pengadaan katering untuk setiap sekolah sudah dilabeli halal. Nyatanya temuan ini membuat komunitas Muslim mempertanyakan pengawasan dari proses penyajian makanan yang dilakukan.
"Ini sangat mengejutkan dan tidak bisa terima," komentar Sulaeman Nagdi, Ketua Federasi Organisasi Muslim (FMO), seperti dikutip Leicester Mercury, Jumat (10/5).
Dikatakan Nagdi, Islam memiliki aturan khusus terkait konsumsi makanan dan minuman. Aturan ini telah diterapkan lebih ratusan tahun.
"Bagi kami konsumsi alkohol dan daging babi dilarang," kata dia.
Nagdi menilai, dengan adanya kasus ini dikhawatirkan akan menurunkan kepercayaan komunitas Muslim. Karena itu, ia berharap pemerintah perlu mengawasi setiap produsen untuk tidak melakukan kesalahaan apapun."Kasus ini jangan sampai terulang lagi," kata dia.
Dari penelusuran yang dilakukan dewan kota, diketahui DNA daging yang disuplai produsen daging asal Doncaster Paragon Quality Food mengandung babi. Dari laporan tes DNA itu, dinas pendidikan setempat segera memberikan keterangan kepada orang tua dan kepala sekolah terkait masalah ini.
"Kami berusaha mengambil langkah cepat untuk menyelesaikan masalah ini. Yang pasti, kami tidak akan memanfaatkan jasa produsen terkait," komentar asisten walikota Leicester untuk masalah pendidikan, Vi Dempster.
Menurutnya, sangat tidak menyenangkan ketika Anda tidak mengetahui apa yang dikonsumsi. Tentunya, pemerintah lokal memandang masalah ini dengan serius.
Sejak Januari 2013, Leicester memasukan menu burger halal pada katering seluruh sekolah. Penunjukan perusahaan yang menangani katering ini dilakukan oleh dewan kota.