REPUBLIKA.CO.ID,Konstantinopel adalah ibu kota Kekaisaran Romawi Timur, Kekaisaran Latin, dan Kesultanan Utsmaniyah. Hampir selama Abad Pertengahan, Konstantinopel merupakan kota terbesar dan termakmur di Eropa.
Hari ini tahun 330, kota yang awalnya bernama Bizantium ini diubah namanya menjadi Konstantinopel. Kota ini diberi nama oleh Kaisar Romawi Konstantinus I di atas sebuah kota yang sudah ada sebelumnya, Bizantium yang didirikan pada permulaan masa ekspansi kolonial Yunani, sekitar 671-662 SM. Wilayah ini terletak di jalur darat dari Eropa ke Asia, dan jalur laut dari Laut Hitam ke Laut Mediterania, serta memiliki sebuah pelabuhan yang besar dan masyhur di Tanduk Emas.
Saat mengubah kota ini, Konstantinus memiliki rencana besar. Ia ingin memulihkan kekaisaran Romawi. Ia juga melakukan reformasi besar dalam pemerintahan. Sadar akan keterbatasan Roma sebagai sebuah ibu kota Romawi, ia ingin menjadikan Konstantinopel sebagai pengganti Roma.
Pembangunan kota ini berlangsung selama enam tahun dan diresmikan 11 Mei 330. Konstantinus membagi kota yang diperluas itu, seperti Roma, menjadi 14 kawasan, dan mendandaninya dengan fasilitas-fasilitas umum yang layak bagi sebuah metropolis kekaisaran. Ia pun mencontoh arsitektur kota Roma.