REPUBLIKA.CO.ID, LAFIA, NIGERIA -- Jumlah korban jiwa akibat serangan terhadap personel polisi oleh kelompok milisi di Negara Bagian Nasarawa di Nigeria Tengah-utara telah mencapai 43, dan 17 personel keamanan belum ditemukan, kata Gubernur Umaru Al-Makura, Jumat (10/5)
Al-Makura mengungkapkan sebagian korban cedera diberi perawatan, sementara sebagian lagi diperkenankan pulang dari rumah sakit. Ia menerima satu delegasi dari Lembaga Penanganan Keadaan Darurat Nasional (NEMA), yang datang untuk membeli banguan dalam upaya pencarian dan pertolongan.
Ia mengatakan penyergapan terhadap polisi pada Selasa (7/5) itu adalah aksi sabotase oleh satu kelompok milisi, yang dikenal dengan nama Ombatse dan mungkin telah menyusupi jajaran dinas keamanan di negara bagian tersebut.
Ia menambahkan pembunuhan tersebut tak bisa diterima baik dan pemerintah akan melakukan semampunya untuk menyeret para pelaku ke pengadilan.
Ia menyatakan pemerintah telah melancarkan upaya untuk mengundang pemimpin kelompok tersebut guna menjelaskan sebagian kegiatan kelompok itu sebelum serangan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Sabtu pagi.
Namun pemimpin militer tersebut menampik undangan itu. Para gubernur negara bagian dari Nigeria Utara pada Jumat menyampaikan rasa terkejut dan kesedihan sehubungan dengan pembunuhan polisi dan petugas keamanan lain oleh satu milisi yang bernama Ombatse di Desa Assakio di Negara Bagian Nasarawa di bagian tengah negeri tersebut.