Sabtu 11 May 2013 16:41 WIB

AS Tuding Rusia Sembunyikan Informasi Rinci Tersangka Bom Boston

Tamerlan Tsarnaev.
Foto: IST
Tamerlan Tsarnaev.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Rusia tidak memberikan informasi krusial kepada Pemerintah Amerika Serikat (AS) tentang salah satu tersangka pembom Boston Maraton yang terjadi bulan lalu. Mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, surat kabar The Wall Street Journal melaporkan bahwa informasi yang ditahan itu berisi pesan teks ibunda Tamerlan Tsarnaev dengan seorang kerabatnya.

Tsarnaev tewas tertembak setelah tragedi 15 April di Boston Maraton yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 260 orang saat akhir lomba maraton itu. Adiknya, Dzokhar yang juga menjadi tersangka dan ditangkap setelah perburuan panjang, dan kini berada dalam tahanan.

Pemerintah AS telah mempelajari teks tersebut yang isinya mengenai ketertarikan Tsarnaev untuk bergabung dengan kelompok militan. Kelompok militan itu dituding Rusia sebagai dalang insiden di Caucasus, sepekan setelah serangan di Boston.

Wall Street Journal juga mengatakan seorang pejabat AS menggambarkan pesan tersebut secara umum berisi diskusi mengenai jihad, namun tidak ada keterangan detail mengenai aksi teror.

Pemerintah AS merujuk beberapa pesan teks itu sebagai bagian terpenting dari simbol yang "tidak terjawab" di antara AS dan Rusia, kata laporan itu.

Beberapa pejabat AS kepada Wall Street Journal mengatakan detail pesan itu dapat membuat pejabat berwenang memperoleh gambaran lebih dalam mengenai Tsarnaev. Setelah Rusia memperingati Biro Investigasi Federal (FBI) AS pada 2011 mengenai aksi Tsarnaev, yang ditindaklanjuti dengan permintaan lebih detail sebanyak tiga kali oleh FBI, namun akhirnya sia-sia, kata Journal. Diperlukan waktu satu pekan setelah Tsarnaev teridentifikaksi, untuk Moskow mengirimkan informasi mengenai teks itu kepada FBI.

Surat kabar itu juga melaporkan selama perjalanan Tsarnaev ke wilayah selatan Rusia di Dagestan pada 2012, penjaga keamanan telah menaruh curiga tentang Tsarnaev. Pejabat pemerintah Dagestan menyebutkan Tsarnaev mencoba untuk menjalin komunikasi dengan pasukan pemberontak radikal dan juga bertemu dengan para pejuang. Pejabat AS kepada Journal mengatakan Rusia belum sepenuhnya bekerja sama dan belum memberikan informasi hasil pengawasan tentang perjalanan Tsarnaev.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement