REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Sempat ditumbangkan dan diasingkan, partai besutan Nawaz Sharif Liga Muslim Pakistan memenangkan Pemilu, Ahad (12/5). Ia pun kemungkinan akan kembali naik menjadi Perdana Menteri Pakistan.
Kemenangan Sharif juga menjadi sejarah Pemilu bagi Pakistan. Karena untuk pertama kalinya, pemerintah terpilih akan menggantikan yang sebelumnya. Namun pemilu Sabtu lalu (11/5) pun tak mampu mewujudkan mimpi rakyat untuk mengakhiri politik dinasti yang penuh korupsi.
Sebelumnya banyak yang berharap, mantan bintang timnas kriket, Imran Khan mampu berbuat banyak di provinsi Punjab. Tapi tak mampu menumbangkan dominasi Partai Rakyat Pakistan, pimpinan keluarga Butho dan liga Muslim pakistan yang dipimpin Sharif.
Sebelumnya, Nawaz Sharif sudah menyatakan kemenangan dia ketika berpidato di depan pendukungnya. Di depan pendukung yang berkumpul di ibukota provinsi Punjab, Lahore.
Ia sesumbar mengatakan meski hasil pemilu belum dirilis namun mereka sanggup menang karena posisinya sebagai partai terbesar di Pakistan. ''Marilah berdoa agar pagi ini, (Ahad) kita berada dalam posisi (menang), agar kita tak perlu menggandeng koalisi,'' ucap dia, seperti dikutip dari Reuters.
Meski begitu ia juga mengatakan agar seluruh masyarakat bisa duduk bersama dengan mereka. Khususnya untuk lepas dari krisis ekonomi akibat inflasi dan meningkatnya angka pengangguran.
Meski diwarnai kekerasan dan penyerangan, namun jutaan orang ikut serta dalam pemilu Pakistan. Berdasarkan hasil sementara, partai Nawaz, Liga Muslim Pakistan memimpin angka perolehan yaitu 119 dari 272 kursi anggota parlemen nasional.