Ahad 12 May 2013 18:13 WIB

Partai Sayap Kanan Dijagokan dalam Pemilu Bulgaria

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Citra Listya Rini
Perdana Menteri (PM) Bulgaria, Boyko Borissov
Foto: novinite.com
Perdana Menteri (PM) Bulgaria, Boyko Borissov

REPUBLIKA.CO.ID, SOFIA -- Pemilu Bulgaria dibayangi aksi protes menolak kelompok sayap kanan berkuasa kembali. Ribuan massa menyatakan keprihatinannya dengan mengampanyekan antikemiskinan dan korupsi. 

Beberapa upaya kecurangan dalam pemilihan juga berhasil digagalkan. Aljazeera melansir sekira 6,9 juta orang punya hak pilih di Bulgaria. Mereka akan menentukan transisi politik di Negara Balkan itu melalui proses pemilihan anggota parlemen. 

Pemilihan berlangsung Ahad (12/5) waktu setempat. Komisi Pemilihan Umum Bulgaria membuka bilik suara mulai pukul 08.00-20.00 waktu setempat. 

Pesta demokrasi ini diramaikan sekira 36 partai lokal. Namun, hanya dua partai yang mampu mendominasi politik di negeri tersebut. Partai Konservatif Bulgaria atau GERB masih dijagokan dalam pemilihan kali ini. 

Walau dengan segudang tuduhan skandal korupsi. GERB juga dituduh oposisi menjadi penyebab anjloknya Sofia ke dalam lingkaran krisis di Uni Eropa. 

Bulgaria terjun bebas menjadi negara paling miskin dari 27 negara anggota Blok Biru. Angka pengangguran membengkak dengan masuknya sistem euro. Tercatat tidak kurang dari 7,3 juta warga Bulgaria adalah pengangguran. Angka tertinggi dalam delapan tahun terkahir.

GERB berhadapan dengan Partai Sosialis Bulgaria atau BSP. Partai opsosisi ini diramalkan mampu menutup peluang partai petahana untuk kembali berjaya. Jajak pendapat mengatakan, BSP dan GERB hanya terpaut tiga persen dalam potensi keterpilihan di parlemen.

GERB mengusung mantan Perdan Menteri Boyko Borisov untuk melanjutkan kebijakannya. Borisov menjanjikan untuk menjaga jarak dengan Uni Eropa di etape kedua kepemimpinannya. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement