REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Juru bicara Presiden Korea Selatan, Yoon Chang-Jung dipecat setelah melakukan pelecehan seksual selama menemani Presiden Korsel, Park Geun-hye di Amerika Serikat.
Kantor kepresidenan Korsel langsung meminta maaf terhadap insiden tersebut. Yoon diduga telah meraba-raba seorang wanita di sebuah hotel di Washington. Namun, Yoon membantah tuduhan tersebut. Ia berkilah ada perbedaan budaya sehingga perbuatannya disalahartikan.
Tetapi, Kepala staf presiden, Huh Tae-yeol menilai kasus tersebut tidak dapat dibenarkan. Ia meminta maaf kepada korban, keluarganya, dan semua warga Korsel.
Atas perbuatannya, Yoon diresmi dipecat, Jumat (10/5). Seorang petinggi kepresidenan Korsel, Lee Nam-ki, mengkonfirmasi pemecatan tersebut. Ia mengatakan, Yoon dinilai telah melakukan hal yang tak pantas sebagai pejabat negara dan merusak martabat negara, sehingga pantas dipecat.
Associated Press melaporkan, Kepolisian Metropolitan Washington menunjukkan, peristiwa tidak senonoh ini terjadi pada Selasa malam (7/5). Ia meremas bokong wanita yang sedang magang di Kedubes Korsel di Washington. Staf Kedubes itu melaporkan tindakan pelecehan tersebut ke kepolisian setempat.
Pekerja magang yang tidak disebutkan namanya dipekerjakan Korsel untuk empat hari perjalanan Presiden Park Geun-hye di AS. Insiden tersebut dikatakan terjadi di sebuah bar hotel tidak jauh dari kedutaan.
Dalam laporan polisi disebutkan seorang pria berusia 56 tahun memegang pantat perempuan tersebut tanpa izin. "Jika saya telah menyakiti hatinya, saya minta pengertian dan menawarkan permintaan maaf," ujar Yoon dalam konferensi pers seperti dilansir BBC.
Selama kunjungan pertama di AS, Presiden Park mengadakan pertemuan dengan Presiden AS, Barack Obama. Saat menerima Presiden Park, Obama mengatakan, kedua pihak sepakat untuk memperkuat pertahanan terhadap Korea Utara dan tidak akan melayani perilaku provokatif Korut.