REPUBLIKA.CO.ID, REYHANLI -- Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu menyebut serangan bom di Kota Reyhanli, dekat perbatasan dengan Suriah, telah melanggar barat.
Ia memperingatkan Ankara mempunyai hak untuk mengambil langkah apapun dalam menanggapi setiap serangan yang mengancam kedaulatan negara.
Alat-alat berat terlihat sedang dioperasikan untuk mengangkat puing-puing gedung yang rusak akibat ledakan bom, Sabtu (11/5) lalu di Reyhanli, kota yang paling banyak menampung pengungsi Suriah di Turki.
Damaskus membantah tudingan yang menyebutkan mereka mendalangi serangan tersebut. "Suriah tidak melakukannya dan tidak akan pernah melakukan perbuatan seperti itu karena nilai-nilai kami tidak dapat membenarkannya," bantan Menteri Informasi Suriah, Omran al-Zohbi, seperti dinukil dari AFP.
Al-Zohbi bahkan menuding balik Erdogan. "Erdogan yang harus ditanya mengenai tindakan ini. Ia dan partainya harus bertanggungjawab langsung," tuduhnya.
Turki, anggota NATO menjaga jarak dari bekas sekutunya itu segera setelah Bashar Assad mematahkan protes kelompok pro-demokrasi pada 2011 di Suriah.