REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Calon Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, memastikan kemenangan Liga Muslim Pakistan (PML-N) dalam pemilihan umum yang baru digelar negara tersebut. Kemenangan partai itu, mengantarkan Sharif memimpin Pakistan. Sharif kembali akan memimpin Pakistan untuk yang ketiga kalinya.
Aljazirah melansir, hingga Senin (13/5) penghitungan suara manual oleh Komisi Pemilu Pakistan, suara PML-N sudah menguasai hampir setangah kursi di Majelis Nasional, yakni sekisar 130 kursi. Jumlah tersebut jauh unggul dibandingkan parta-partai peserta pemilu lainnya. Partai Tehrik Insaf (PTI) hanya memperoleh 34 kursi.
Sementara itu, partai penguasa Partai Rakyat Pakistan (PPP) terdesak dengan 32 kursi. KPU sudah menghitung lebih dari 60 persen dari 86 juta total suara. PML-N membutuhkan 137 dari 272 kursi di parlemen untuk menang, dan menjadi perdana menteri sampai 2016 mendatang juga membentuk pemerintahan.
Kemenangan PML-N dan Sharif menghasilkan degradasi politik di Islamabad. Sharif dianggap moderat dalam sistem konservatif partai sayap kanan di negara tersebut. Beberapa tokoh internasional mengakui Sharif dapat melanjutkan kerja sama yang setara dengan Islamabad.
Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, memberikan ucapan selamat atas terpilihnya Sharif. Obama mengatakan, tantangan ekonomi dan pertahanan tentu menjadi kerja sama penting. "Pemerintahan saya berharap melanjutkan kerja sama dengan Pakistan sebagai mitra sejajar untuk mendukung masa depan yang lebih stabil, aman, dan sejahtera bagi rakyat di Pakistan," kata Obama, seperti dilansir The Internasional News, Senin (13/5).