REPUBLIKA.CO.ID,Hari ini di tahun 1948, negara Israel dideklarasikan. Negara tersebut terletak di Timur Tengah yang dikelilingi Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir dan gurun pasir Sinai. Dengan populasi sebesar 7,5 juta jiwa dengan mayoritas bangsa Yahudi, Israel terus meluaskan wilayahnya hingga ke jalur gaza dan tepi barat yang dimiliki secara sah oleh Palestina.
Deklarasi ini ditandatangani oleh David Ben-Gurion yang kemudian menjadi Perdana Menteri Israel pertama. Gairah Ben-Gurion untuk Zionisme, yang dimulai sejak awal kehidupan, membawanya menjadi seorang pemimpin Zionis besar, dan sebagai kepala Badan Yahudi, ia menjadi de facto pemimpin komunitas Yahudi di Palestina, dan sebagian besar memimpin kemerdekaan negara Yahudi di Palestina.
Pendirian Israel ini berakar dari konsep Tanah Israel (Eretz Yisrael), sebuah konsep pusat Yudaisme sejak zaman kuno, yang juga merupakan pusat wilayah Kerajaan Yehuda kuno. Setelah Perang Dunia I, Liga Bangsa-Bangsa menyetujui Mandat Britania atas Palestina sebagai "negara orang Yahudi". Pada tahun 1947, PBB menyetujui pembagian Palestina menjadi dua negara, yaitu satu negara Yahudi dan satu negara Arab. Puncaknya pada 14 Mei 1948, Israel memproklamasikan kemerdekaannya dan ini segera diikuti oleh peperangan dengan negara-negara Arab di sekitarnya yang menolak rencana pembagian ini.
Israel kemudian memenangkan perang ini dan mengukuhkan kemerdekaannya. Akibat perang ini, Israel berhasil memperluas batas wilayah negaranya melebihi batas wilayah yang ditentukan oleh Rencana Pembagian Palestina. Sejak saat itu, Israel terus menerus ingin meluaskan wilayahnya ke negara-negara Arab tetangganya. Hal inilah yang menyebabkan peperangan dan kekerasan yang berlanjut sampai saat ini. Sejak awal pembentukan Negara Israel, batas negara Israel beserta hak Israel untuk berdiri telah dipertentangkan oleh banyak pihak, terutama oleh negara Arab dan para pengungsi Palestina. Israel telah menandatangani perjanjian damai dengan Mesir dan Yordania, namun usaha perdamaian antara Palestina dan Israel sampai sekarang belum berhasil.