REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Presiden Venezuela, Nicolas Maduro meluncurkan rencana keamanan besar-besaran untuk mengatasi kriminal jalanan. Dengan operasi "Amankan Tanah Air", sekitar 3.000 tentara akan berpatroli di jalanan ibukota Caracas dan kota lainnya.
Maduro mengatakan rencana itu akan membawa perdamaian di Venezuela yang merupakan salah satu negara dengan tingkat pembunuhan paling tinggi di Amerika Selatan. BBC melaporkan oposisi telah lama mengkritik tingkat kejahatan dan menggunakannya sebagai isu kampanye dalam pemilihan beberapa waktu lalu.
Pemerintah mengatakan lebih dari 16 ribu orang tewas dalam kriminal pada 2012. Tingkat itu setara dengan 54 orang untuk setiap 100 ribu penduduk.
Meski demikian, sebuah kelompok independen, Pengamat Kekerasan Venezuela menyatakan tingkat pembunuhan lebih tinggi yakni mencapai 73 orang per 100 ribu penduduk. Pemimpin oposisi, Henrique Capriles yang melawan Maduro dalam pemilihan presiden bulan lalu menyatakan tingkat kriminal selama kampanye.
Di bawah operasi tersebut, tentara akan berpatroli di 79 wilayah dengan tingkat kriminal paling tinggi termasuk empat wilayah di Caracas. Tahun lalu, pemerintah meluncurkan pembatasan penjualan senjata dan amunisi. Kriminalitas terus meningkat sejak Hugo Chavez diangkat jadi presiden pada 1999.