REPUBLIKA.CO.ID, TBILISI -- Tiga tentara Georgia tewas, Senin waktu setempat, dalam sebuah serangan bunuh diri di pangkalan mereka di bagian selatan Afghanistan. Demikian kata menteri pertahanan negara tersebut.
"Gerilyawan melancarkan serangan terpadu ke pangkalan dengan penggunaan bahan peledak yang dipasang di sebuah truk oleh teroris bom bunuh diri," kata Menteri Pertahanan Georgia, Irakli Alasania, dalam sebuah komentar yang disiarkan stasiun televisi setempat.
"Dengan segenap duka cita yang mendalam, saya harus mengatakan tiga orang prajurit Georgia telah tewas terbunuh," kata dia sembari menambahkan bahwa belum terdata berapa banyak prajurit yang terluka.
Gerogia mengirimkan sedikitnya 1.570 prajurit yang bertugas di provinsi Helmand, Afghanistan, menjadikan negara Kaukasian kecil berpopulasi 4,5 juta orang tersebut sebagai negara non-NATO yang paling banyak berkontribusi dalam Pasukan Bantuan Keamanan Internasional.
Alasania mengatakan serangan tersebut sejauh ini merupakan yang "terbesar" terhadap pasukan Georgia di Afghanistan. Seluruh pelaku serangan tewas di lokasi kejadian. Pasukan dari batalyon 42 Georgia mengamankan area tersebut.
Sedikitnya 19 prajurit Georgia telah tewas selama bertugas di Afghanistan. Mereka berada di antara sekitar 100.000 pasukan NATO yang dipimpin Amerika Serikat berperang melawan Taliban di Afghanistan sepanjang satu dekade terakhir.