REPUBLIKA.CO.ID, KANDAHAR--- Empat tentara Amerika Serikat tewas akibat bom jalanan di provinsi Kandahar, Afghanistan, pada Selasa (14/5). Keterangan itu dsampaikan Sekutu dan pejabat, sehari setelah tiga tentara Georgia tewas di Helmand.
Prajurit di kendaraan patroli di kabupaten Zhari, Kandahar, ketika tewas, kata juru bicara provinsi Jawid Ahmad Faisal. Bulan Mei terbukti sangat berdarah bagi anggota Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Insiden itu terjadi saat mereka bersiap menarik sebagian besar pasukan tempur pada akhir tahun depan.
Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan mengumumkan jumlah tentara tempur Amerika Serikat yang ditarik, kata Menteri Luar Negeri John Kerry pada Selasa.
Banyak warga Afghanistan ingin mengetahui jumlah pasukan pada pasca-2014 itu karena takut akan kekacauan dan perang saudara jika tak ada kekuatan asing di negeri itu. Hanya saja di sisi lain, dukungan bagi perang mahal di negara ISAF kian berkurang.
Peristiwa terkini itu terjadi saat persekutuan pimpinan NATO tersebut akan pergi sesudah 12 tahun pertempuran.
Prajurit itu tewas di provinsi bergolak tempat yang sama di mana lima tentara Amerika Serikat tewas akibat peledak rakitan serupa dengan sasaran kendaraan pada 4 Mei.
Kandahar adalah pusat operasi tentara dengan wilayah luas di bawah kendali Taliban, yang digulingkan dari kekuasaan di Kabul pada 2001 setelah serangan terhadap Amerika Serikat pada 11 September.