REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, melakukan pembicaraan dengan perdana menteri mendatang Pakistan Nawaz Sharif untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya dalam pemilu dan menjanjikan kerja sama yang kuat dengan Islamabad, kata Gedung Putih, kemarin.
"Hari (Selasa) ini presiden berbicara melalui telepon dengan Nawaz Sharif untuk mengucapkan selamat atas keberhasilan partainya dalam pemilihan parlemen 11 Mei," kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney.
"Presiden juga mengucapkan terima kasih kepada Sharif untuk perannya dalam sejarah peralihan kekuasaan di antara pemerintah sipil, satu tonggak penting dalam demokrasi di Pakistan. Kedua pemimpin sepakat untuk terus bekerja sama guna memperkuat hubungan AS-Pakistan dan memajukan kepentingan kita bersama secara stabil, aman, dan makmur bagi Pakistan dan kawasan," kata pernyataan itu, seperti dilansir AFP.
Obama juga memuji jumlah pemilih yang luar biasa dan keberanian yang ditunjukkan oleh rakyat Pakistan yang bertekad untuk memberikan suara mereka meskipun mengalami intimidasi dan kekerasan oleh kalangan garis keras. Pakistan memiliki hubungan yang tidak nyaman dengan Amerika Serikat sejak kedua pihak terdorong masuk ke dalam garis depan perang anti-teror Amerika setelah serangan 11 September tahun 2001.
Sharif mengatakan setelah pemilihan bahwa ia akan melanjutkan dukungan penuh dengan Washington pada saat tentara AS dan NATO menarik diri dari Afghanistan pada akhir 2014. Tetapi dia juga menghadapi tekanan politik yang kuat di dalam negeri atas serangan-serangan pesawat tak berawak Washington yang tidak populer dan menargetkan Taliban serta gerilyawan Alqaidah di sabuk suku barat laut.