REPUBLIKA.CO.ID, ALQUDS -- Utusan Quartet Internasional untuk Perdamaian Timur Tengah, Tony Blair, mengatakan Israel harus menghormati dan menjamin kebebasan semua agama di tempat suci mereka masing-masing untuk melaksanakan ibadah.
“Israel harus menghormati dan menjamin akses bebas dalam keyakinan dari semua agama di tempat suci mereka masing-masing untuk melaksanakan ibadah," kata Blair sebagaimana yang dilansir MEMO yang dipantau MINA.
Mantan perdana menteri Inggris itu menyatakan dalam sebuah pernyataan pers yang dikeluarkan dari kantor Al-Quds, Ahad kemarin, atas keprihatinannya menyusul peningkatan ketegangan dan kekerasan selama beberapa hari terakhir di Masjid Al Aqsa dan Gereja Kebangkitan, kota Alquds, Palestina.
Pada Selasa (7/5), kelompok ekstrimis Yahudi telah menyerukan para pemukim Yahudi untuk berkumpul di sekitar masjid Al Aqsa dan menyerangnya. Ratusan pemukim Yahudi menyeru pemukim lainnya untuk menyerang masjid Al Aqsha dari seluruh gerbang.
Blair mendesak Israel untuk menghormati dan menjamin hak keyakinan dari semua agama untuk mengakses tempat-tempat suci ibadah mereka. Israel merampas tanah Palestina sejak memulai penjajahannya pada 1948 dan mulai menjajah Alquds pada 1967.
“Saya menyerukan semua pihak untuk disiplin dan menciptakan suasana yang akan memungkinkan dimulainya kembali pembicaraan damai," tambahnya.