Rabu 15 May 2013 11:37 WIB

Pria Mesir Bunuh Keluarganya Akibat Pengaruh Narkoba

Korban tewas (ilustrasi)
Foto: www.123rf.com
Korban tewas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang pria di Mesir membunuh tujuh anggota keluarganya mencakup istrinya, tiga anak kandung, seorang mantan istri dan satu anak dari suami terdahulu serta adik kandung perempuan mantan istri. Dia membunuhnya akibat pengaruh obat terlarang narkoba.

Kepala Kepolisian Provinsi Asiut, Jenderal Pol Abul Qaseem Abu Duyuf, menjelaskan bahwa pihaknya sudah menangkap pelaku tak lama setelah kejadian tragis di provinsi bagian selatan Mesir tersebut. Demikian media massa setempat melaporkan pada Rabu.

Pemeriksaan awal menunjukkan pria tersebut dalam keadaan normal. Namun, pelaku diduga kuat terpangaruh obat terlarang berupa narkoba.

Peristiwa tragis itu bermula dari keinginan pria tersebut untuk kembali rujuk kepada mantan istrinya, Rada Ahmad(28), yang notabene adalah janda dari kakak kandung pelaku sendiri yang telah meninggal dunia.

Namun, keinginan rujuk itu ditolak oleh Rada sehingga terjadi percekcokan antara keduanya di rumah korban di Desa Al Fatah yang terletak 900 km selatan Kairo.

Percekcokan itu berakhir ketika korban mencabut senjata apinya dan menembak sang mantan istri serta seorang adik kandungnya, Anaam Ahmad (23), dan dua anaknya dari suami terdahulu yang tak lain adalah kakak kandung pelaku yang sudah meninggal.

Satu dari dua anaknya itu selamat tapi menderita luka tembak. Sepulangnya ke rumahnya, pelaku terlibat percekcokan lagi dengan istrinya, Nadia Saleh(26), ihwal hubungan kasih sang suami dan mantan istrinya.

Jenderal Abu Duyuf menjelaskan, saat penangkapan, sikap pelaku dalam keadaan tenang dan tidak melawan petugas.

Para kerabat dan dan kawan-kawan dekat pelaku, seperti dikutip kantor berita MENA, mengungkapkan bahwa mereka merasa kaget karena pelaku selama ini dikenal berkelakuan baik dan belum pernah terlibat kejahatan apa pun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement