REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO --Tentara pemerintah Suriah dan militan bentrok di sekitar penjara di kota sebelah utara Aleppo. Laporan menyebutkan militan mencoba menjebol dinding penjara yang berisi 4 ibu tahanan.
Aktivis mengatakan pasukan pemerintah membalas serangan dengan tank dan senjata. Sementara itu, militan Free Syrian Army (FSA) berjanji akan menghukum kriminal setelah sebuah video memperlihatkan seorang militan menggigit organ dalam seorang tentara.
Di Aleppo, militan terlihat memiliki bom mobil di luar tembok penjara pada Rabu pagi. Sumber pemerintah mengklaim akan membalas, melukai, dan membunuh para militan.
Pernyataan FSA mengatakan komandan lapangan tengah menyelidiki video yang memperlihatkan pemberontak terkenal, Abu Sakkar, memotong jantung tentara.
"Tindakan yang bertentangan dengan nilai orang Suriah yang telah membayar dengan darah dan kehilangan rumah, tidak akan ditoleransi. Penyiksa akan dihukum meskipun dia terlibat dengan FSA," ujarnya dilansir BBC.
Rabu ini, perusahaan pengawas web di AS menyatakan Suriah mematikan internet untuk ketiga kalinya dalam enam bulan terakhir. Layanan internet di Suriah mati pada pukul 10.00 waktu setempat.
PBB menyatakan sekitar 80 ribu orang tewas dalam konflik menyerang Presiden Assadd yang berlangsung sejak 2011. Jutaan orang Suriah juga menjadi pengungsi.