REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekelompok gerilyawan yang tak dikenal Kamis pagi menculik tujuh petugas keamanan Mesir di Semenanjung Sinai yang tak patuh pada hukum, dekat perbatasan dengan Israel, kata sumber-sumber keamanan dan suku Badui.
Menurut sumber, tiga polisi dan empat perwira tentara yang sedang naik taksi dalam perjalanan dari Arish ke kota Rafah, keduanya di Sinai Utara, dihentikan oleh gerilyawan itu dan kemudian mereka diculik.
Namun belum jelas siapa yang berada di balik penculikan itu maupun apa motif atau tuntutan mereka. Pemerintah Mesir telah berusaha menegakkan kembali otoritas negara yang runtuh di Sinai setelah pemberontakan 2011 terhadap Presiden Hosni Mubarak.
Kelompok-kelompok Islam garis keras berbasis terutama di Sinai Utara telah mengeksploitasi kevakuman untuk meluncurkan serangan-serangan baik serangan lintas perbatasan ke Israel maupun Mesir.
Pada Agustus tahun lalu, 16 penjaga perbatasan Mesir tewas dalam serangan yang dituduhkan kepada gerilyawan yang kemudian membajak satu kemdaraan lapis baja yang mereka menghancurkan saat melintasi perbatasan ke Israel, di mana mereka dibunuh oleh pasukan Israel.
Pada awal bulan ini orang-orang bersenjata menembak mati seorang pria penjual alkohol di Sinai. Bulan lalu, gerilyawan menembakkan dua roket dari Sinai ke Israel.