REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak 18 orang tewas dan 15 orang lagi telah dilaporkan hilang akibat hujan lebat yang telah mengguyur Provinsi Guandong di Cina Selatan sejak Rabu (15/5), kata pemerintah setempat, Kamis.
Hujan badai mengguyur 173 kotapraja dan lima kota besar, termasuk Ibu Kota Provinsi Guangzhou, pada Rabu dan Kamis, sehingga memicu banjir di beberapa daerah dan membuat 18 orang tewas serta 15 orang lagi hilang, kata Markas Bantuan Kemarau dan Pencegahan Banjir Provinsi Guangdong.
Permukaan air beberapa sungai di Guangdong telah melewati batas peringatan, dan Anak Sungai Beijing menghadapi banjir terparah dalam satu abad, kata markas tersebut sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam.
Sebanyak 650.000 orang telah jadi korban akibat hujan lebat dan 2.675 rumah telah hancur.
Hingga pukul 11.00, Kamis, 19 stasiun meteorologi di Guangdong telah melaporkan curah hujan sebanyak 250 milimeter. Kabupaten Qujiang, Kota Shaoguan, menghadapi curah hujan 339,8 milimeter.
Provinsi itu melancarkan reaksi darurat tingkat-III pada Kamis pagi.