REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pertempuran sengit yang berlangsung antara kelompok oposisi Suriah dan pasukan pemerintah Suriah terjadi di kawasan Ghautah Timur, pinggiran Damaskus sepanjang Kamis (16/5) kemarin. Dalam pertempuran tersebut, sedikitnya 40 korban tewas dari pasukan pemerintah Suriah dan milisi Syiah Hizbullah yang berasal dari Lebanon.
Sementara di pihak oposisi sendiri belum mengonfirmasi berapa jumlah anggota mereka yang tewas. Pihak oposisi yang berasal dari kelompok Mujahidin FSA An Nusra tersebut dikabarkan memenangkan pertempuran dan berhasil menduduki kota tersebut, seperti dilansir dari Aljazirah, Jumat (17/5).
Media lokal yang terletak di Ghautah Timur melaporkan, pertempuran sengit tersebut memang salah satu dari rangkaian dari operasi pasukan oposisi. Operasi yang mereka namakan Al-Furqan digelar mujahidin Suriah untuk memukul mundur pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Hizbullah dari wilayah pinggiran Damaskus.
Di wilayah Ghautah Timur sendiri, beberapa titik yang menjadi pusat pertempuran berada di wilayah Jarba, Bihariah, Ahmadiah, dan Kaisa. Kesemuanya itu masih dalam distrik Ghautah Timur.
Pertempuran semakin sengit ketika angkatan udara Suriah membombardir beberapa kawasan seperti kawasan Jarba yang merupakan kawasan padat bangunan. Akibatnya, banyak rumah dan bangunan milik warga sipil yang roboh dan hancur. Selain menembak mati sejumlah pasukan Suriah, pasukan oposisi juga merebut empat buah tank T 72 dan meriam kaliber 57 mm.