REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Upaya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk meyakinkan Presiden Rusia, Vladimir Putin agar tidak memasok rudal canggih anti-pesawat S-300 ke Suriah telah gagal.
Channel 2 Television mengutip Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, Kamis (16/5) malam. Ia mengumumkan Moskow tetap berkomitmen pada kesepakatan yang ditandatanganinya dengan Damaskus bagi penjualan rudal itu.
Lavrov menjelaskan, "Meski pun kami tak memiliki maksud untuk melanggar hukum internasional. Kami tak ingin menodai reputasi baik kami sebagai pemasok senjata yang bisa dipercaya."
Masalah Suriah ikut menarik perhatian Amerika Serikat (AS). Direktur Dinas Intelijen Pusat AS (CIA), John O'Brennan, tiba di Israel, Kamis malam (16/5). Ia akan membahas krisis Suriah dengan Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya'alon.