REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Dua ledakan bom di sebuah daerah berpenduduk mayoritas Sunni di Baghdad barat menewaskan sedikitnya 14 orang, Jumat (17/5), kata sejumlah petugas medis. Kedua bom pinggir jalan itu juga mencederai sedikitnya 35 orang.

Serangan-serangan lain yang ditujukan pada Sunni, termasuk dua bom di dekat sebuah masjid dan iring-iringan pemakaman, menewaskan 51 orang pada Jumat, setelah serangan-serangan dua hari dengan sasaran Syiah yang menewaskan puluhan orang.

Serangan-serangan itu meningkatkan kekhawatiran mengenai keadaan saling serang, seperti yang terjadi pada puncak kekerasan sektarian mematikan yang merenggut puluhan ribu jiwa beberapa tahun lalu. Dengan korban terakhir itu, jumlah kematian sepanjang bulan ini telah mencapai lebih dari 250 orang, menurut hitungan AFP.

Ketegangan meningkat antara pemerintah Perdana Menteri Nuri al-Maliki (Syiah) dan anggota-anggota minoritas Sunni yang menuduh pihak berwenang mengincar komunitas mereka, termasuk penangkapan-penangkapan yang salah dan tuduhan keterlibatan dalam terorisme.

Gelombang protes juga terjadi di daerah-daerah Sunni Irak sejak lima bulan lalu untuk menuntut pengunduran diri Maliki. Serangan-serangan itu terjadi setelah gelombang kekerasan menewaskan lebih dari 240 orang dalam tujuh hari pada akhir April, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai kembalinya kerusuhan sektarian yang menewaskan puluhan ribu orang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika